BLOKBERITA.COM – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution menegaskan bahwa pemilu bukan sekadar mekanisme politik, melainkan instrumen utama dalam menegakkan demokrasi di Indonesia. Pemilu, kata dia, adalah sarana kedaulatan rakyat yang menjamin setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih.
“Untuk itu, keberadaan lembaga pengawas pemilu seperti Bawaslu memiliki peran vital dalam menjamin terselenggaranya pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ujar Bobby dalam pidato tertulis yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provsu, Basarin Yunus Tanjung, pada kegiatan Bawaslu Sumatera Utara bertajuk Reformasi Sistem Pengawasan dan Kelembagaan Pemilu dalam Perspektif Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 104/PUU-XXIII/2025 di Hotel Polonia Medan, Senin (1/9/2025).
Bobby menekankan komitmen Pemerintah Provinsi Sumut dalam mendukung penguatan demokrasi. Ia menyebut, sebagai bentuk dukungan pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2024, Pemprovsu telah menyalurkan dana hibah sebesar Rp223.803.604.000 kepada Bawaslu Sumut.
“Dana hibah ini bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi wujud kepedulian dan tanggung jawab pemerintah daerah terhadap pentingnya penguatan kelembagaan pengawas pemilu,” jelas Basarin mewakili Gubernur.
Lebih lanjut, Bobby menguraikan tiga langkah strategis Pemprovsu dalam memperkuat demokrasi. Pertama, menciptakan ekosistem demokrasi yang sehat melalui pendidikan politik, peningkatan literasi digital kepemiluan, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi aktif. Kedua, mendorong kolaborasi multipihak antara Bawaslu, KPU, aparat penegak hukum, media massa, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil. Ketiga, memastikan dukungan anggaran yang memadai agar Bawaslu dapat optimal dalam pengawasan, pencegahan, penindakan pelanggaran, serta edukasi politik.
Ia juga menilai tema kegiatan sangat relevan dengan putusan Mahkamah Konstitusi, yang menjadi landasan hukum penting dalam memperkuat sistem pengawasan pemilu. “Kita berharap Bawaslu mampu merespons dinamika tersebut dengan memperkokoh kelembagaan, meningkatkan kapasitas SDM, serta memperkuat mekanisme kerja yang efektif dan berintegritas,” ucapnya.
Di akhir pidato, Bobby menegaskan bahwa pemilu berintegritas adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa, bukan hanya penyelenggara. “Mari kita jadikan momentum ini sebagai ruang konsolidasi untuk memastikan setiap tahapan pemilu berjalan transparan, akuntabel, dan menjunjung tinggi prinsip demokrasi,” katanya.
Pemprovsu pun menyampaikan apresiasi kepada jajaran Bawaslu Sumut atas dedikasi mereka. “Semoga kegiatan ini memperkuat kelembagaan pengawas pemilu dan menjadikan Sumut teladan dalam penyelenggaraan pemilu yang berintegritas,” pungkasnya.(S.Smjk)