BLOKBERITA.COM – Suasana religius menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tebing Tinggi saat seluruh pegawai dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengikuti doa bersama lintas agama, Senin (1/9/2025). Kegiatan ini berlangsung di tempat ibadah yang tersedia di dalam lapas, yakni masjid, gereja, dan vihara.
Acara diawali dengan apel pagi yang dipimpin Kepala Lapas Tebing Tinggi, Dede Mulyadi. Ia menegaskan doa bersama ini digelar serentak sebagai bentuk kepedulian serta cinta tanah air, sekaligus memohon keselamatan dan perlindungan bagi bangsa Indonesia.
“Meski berada di balik jeruji, doa kami tetap untuk negeri. Ini adalah ikhtiar spiritual agar Indonesia senantiasa aman dan damai,” ujar Dede Mulyadi.
Doa dipanjatkan sesuai tata ibadah masing-masing agama. Di masjid, WBP muslim melantunkan ayat suci Al-Qur’an serta dzikir. Sementara di gereja, jemaat khusyuk dalam doa syafaat. Adapun umat Buddha di vihara mengikuti puja bakti dan meditasi dengan penuh khidmat.
Selain menjadi kegiatan rohani, momentum ini juga menjadi sarana refleksi bagi WBP. Mereka memaknainya sebagai kesempatan menata hati, memperkuat tekad perubahan diri, serta menumbuhkan semangat nasionalisme meski dalam keterbatasan ruang.
Di penghujung acara, seluruh peserta menyatukan harapan agar Indonesia dijauhkan dari bencana, konflik, maupun perpecahan. Mereka juga mendoakan para pemimpin agar diberi kebijaksanaan dalam mengemban amanah, serta masyarakat dapat hidup dalam keadilan dan kedamaian.
Doa yang menggema dari balik tembok Lapas Tebing Tinggi menjadi penegas bahwa cinta tanah air bisa diwujudkan dalam berbagai cara, termasuk melalui doa tulus dari ruang pemasyarakatan.(RS)
