BLOKBERITA.COM – Anggota Komisi 4 DPRD Kota Medan, Lailatul Badri menilai kinerja Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan ‘amburadul’. Disebabkan banyaknya program yang hanya copy paste, seperti pemasangan pipa distribusi air bersih dibeberapa lokasi atau titik yang nilai pagu nya dibuat sama.
“Kenapa bisa sama nilai harga yang dibutuhkan disemua titik pengerjaan. Apa semua sama panjang pipa yang akan dipasang ke setiap rumah warga. Pastinya berbeda, maka nilainya pun pasti berbeda,” ucap Lailatul Badri saat rapat evaluasi dengan Dinas PKPCKTR Kota Medan di ruang komisi IV gedung DPRD Medan, Senin (21/04/2025).
Politisi Fraksi PKB ini menilai, sepatutnya pihak Dinas PKPCKTR melakukan survei ke lapangan, berapa panjang kebutuhan pipa yang akan dipasang di setiap titik. Dengan begitu dapat menghasilkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita harapkan kedepannya dilakukan perencanaan program yang matang dan profesional. Sehingga anggaran yang dikeluarkan tepat sasaran,” tegasnya
Kritikan pedas bukan sampai disitu, Lailatul Badri juga menyoroti terkait pengawasan mendirikan bangunan.
“Selama Komisi 4 DPRD Medan melakukan pengawasan terhadap pendirian bangunan, hampir 80 bermasalah. Sehingga Pemko Medan mengalami kebocoran PAD yang cukup besar. Selain kebocoran PAD, pelanggaran estetika kota yang diakibatkan pendirian bangunan tanpa PBG itu menjadikan kota Medan jadi semrawut,” ketusnya.
Contohnya, sambung Lailatul, pembiaran pelanggaran roilen atau sempadan bangunan, namun tetap berdiri tanpa tindakan. Begitu juga banyak bangunan melanggar jalur hijau, namun tetap berdiri mulus.
“Belum lagi banyak bangunan sarat dengan pelanggaran, tetapi berdiri mulus. Tidak ada izin terkait unit dan jumlah lantai. Sehingga terkesan adanya pembiaran atas hal itu,” jelasnya, sambil menyinggung terkait biaya konsultan untuk pendirian bangunan yang mahal dan selalu dikeluhkan warga.
(RS).