Disinyalir Kawasan Kartel Narkoba Terbesar Di Medan, Jermal 15 Digrebek 5 Kali Seminggu

Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn bersama personil jajaran saat beri keterangan pers usai operasi di Jermal 15. (foto : dok)

BLOKBERITA.COM – Sebanyak 227 personil gabungan Polrestabes Medan telah melakukan operasi Gerebek Sarang Narkoba (GSN) di kawasan Jermal 15 pada Minggu dini hari (28/12/2025).

Operasi secara besar-besaran itu dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak. Pasalnya, dikawasan tersebut diidentifikasi sebagai salah satu kartel narkoba terbesar dan paling terorganisir untuk wilayah hukum Polrestabes Medan.

Kombes Calvijn mengungkapkan bahwa sindikat di Jermal 15 telah beroperasi selama bertahun-tahun dengan struktur yang sangat rapi. Untuk melindungi aktivitas ilegalnya, kelompok itu menggunakan sistem portal jalan sebagai pos pengawasan.

” Sindikat ini menggunakan pembatas-pembatas jalan atau portal. Setiap portal berfungsi sebagai pengawas dan pengaman,” ujarnya pada awak media, kemarin.

Selain itu, tambahnya, untuk modus operandi yang dilakukan pun cukup unik. Bagi warga ‘baru’ yang ingin membeli narkoba hanya diperbolehkan menitipkan pesanan di portal untuk kemudian diantarkan.

Sedangkan untuk pelanggan lama, mereka diizinkan masuk dan menggunakan fasilitas yang disediakan di dalam kawasan tersebut.

” Tidak hanya narkoba, di lokasi ini juga disiapkan fasilitas perjudian mesin seperti jackpot dan tembak ikan yang sangat masif,” tambahnya.

Dalam operasi dari pukul 04.00 hingga 07.30 WIB itu, petugas melakukan tindakan tegas berupa pembongkaran sejumlah bangunan yang dijadikan markas transaksi.

Setidaknya, petugas merobohkan satu warung, dua pos Siskamling, serta dua rumah warga yang dialihfungsikan menjadi tempat pemakaian narkoba.

Selain narkoba, fakta mengejutkan ditemukan saat petugas PLN Pemko Medan melakukan pengecekan. Diketahui sekitar 80 persen rumah tangga di kawasan tersebut melakukan pencurian arus listrik.

Operasi merupakan yang kelima kalinya dilakukan Polrestabes Medan dalam kurun waktu satu minggu terakhir. Langkah intensif yang diambil itu karena tingginya tingkat perlawanan dari kelompok kriminal di wilayah tersebut pada masa lalu.

Calvijn juga menceritakan bahwa sebelumnya, aparat penegak hukum seringkali mendapatkan penghadangan, pelemparan batu, bahkan sampai penyekapan saat mencoba menyentuh kawasan Jermal 15.

” Tersangka yang sudah diamankan pun pernah dipaksa lepas oleh para perusuh. Maka dari itu, ini tidak boleh terjadi lagi. Dalam seminggu ini sudah lima kali kami masuk dengan waktu yang bervariasi—siang, malam, hingga subuh—agar mereka tidak bisa memprediksinya,” tegasnya.

Meski mendapatkan penolakan dari sebagian warga yang terafiliasi dengan kartel, Kapolrestabes yakin masih banyak masyarakat yang mendambakan keamanan dan masa depan anak-anak mereka bebas dari jeratan narkoba.

” Ayo kita dorong masyarakat Kota Medan menjadi agen-agen perubahan. Kami berkomitmen mengubah kawasan ini menjadi kawasan bebas narkoba dan perjudian. Jika ada informasi, tolong sampaikan kepada kami,” imbuhnya. (JJ)

 

Baca berita terkini di Blokberita.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *