BLOKBERITA.COM- Pasca banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Medan pada awal Desember 2025, tumpukan sampah masih terlihat berserakan di berbagai titik. Kondisi ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga membuat kawasan pemukiman tampak kumuh. Sampah rumah tangga hingga barang-barang besar seperti springbed, lemari, dan tilam basah tampak menumpuk di pinggir jalan dan masuk ke halaman warga.
Anggota DPRD Kota Medan, Hj Sri Rezeki AMd, menilai Pemerintah Kota Medan bergerak lamban dalam melakukan aksi bersih-bersih pascabanjir. Padahal, respons cepat sangat dibutuhkan untuk mencegah dampak lanjutan seperti penyebaran penyakit dan kerusakan lingkungan.
“Cukup miris lihat sampah bertumpuk pasca banjir. Ada pulak springbed yang dibuang, lemari, tilam-tilam basah. Jadi nampak kumuh Kota Medan ini karena berserakan sampah setelah banjir surut,” ujar Sri Rezeki, Minggu (7/12/2025).
Ia menambahkan, kondisi ini tidak semestinya terjadi jika dinas terkait bergerak lebih cepat. Menurutnya, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengerahkan personel kebersihan, armada angkutan, serta alat berat ke kawasan terdampak sesegera mungkin setelah air surut. Sri Rezeki menyebut, warga sudah cukup menderita akibat banjir, sehingga tidak pantas jika mereka kembali terbebani dengan tumpukan sampah yang belum terangkut.
Lebih lanjut, ia meminta Pemko Medan melakukan penanganan terpadu dengan melibatkan kecamatan dan kelurahan guna mempercepat pembersihan. Selain itu, ia mendesak adanya pendataan sampah besar (bulk waste) yang membutuhkan alat khusus untuk diangkut, agar proses pembersihan lebih terarah.
Warga di kawasan Medan Marelan, Medan Labuhan, hingga Medan Helvetia mengeluhkan kondisi serupa. Mereka berharap pemerintah segera menuntaskan pembersihan agar lingkungan kembali nyaman ditinggali. Beberapa dari mereka juga menyampaikan kekhawatiran akan potensi penyakit seperti diare, gatal-gatal, dan infeksi pernapasan akibat kondisi lingkungan yang kotor.
Sri Rezeki menegaskan bahwa Pemko Medan harus belajar dari kejadian ini dan menyiapkan SOP penanganan cepat pascabanjir agar situasi serupa tidak terulang. Ia menekankan pentingnya respons yang sigap demi menjaga kesehatan warga serta citra Kota Medan sebagai kota besar yang seharusnya tertata dan bersih.(RS)












