BLOKBERITA.COM – Tayangan Drama korupsi kembali menggetar di Sumatera Utara. Buktinya, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi telah mengumumkan penangkapan atas lima tersangka kasus rasuah proyek pembangunan jalan senilai Rp231,8 miliar.
Dimana salah satu tersangkanya yakni Topan Obaja Putra (TOP) Ginting yang disinyalir sebagai ‘anak buah kesayangan/anak emas’ dari Gubernur Bobby Nasution.
Padahal yang bersangkutan baru dilantik sebagai Kadis PUPR Sumut pada Februari lalu, setelah sebelumnya menjabat di Pemko Medan. Namun, belum cukup setahun menjabat, kariernya pun tamat dan terpaksa mengenakan rompi oranye KPK dengan penutup kepala tampil memalukan dalam konferensi pers pada Sabtu (28/06/2025) di Gedung Merah Putih, Jakarta.
” KPK sudah melakukan penahanan terhadap TOP, RES, HEL, KIR dan RAY selama 20 hari pertama, dari 28 Juni hingga 17 Juli 2025 di Rutan Cabang KPK,” ungkap Asep Guntur Rahayu, Plt Deputi Penindakan KPK.
Disebutkan, selain TOP, ada beberapa tersangka lain yakni, Rasuli Efendi Siregar (RES) Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR. Heliyanto (HEL) PPK Satker PJN Wilayah I Sumut.
Kemudian, Akhirudin Efendi Siregar (KIR) Dirut PT DNG dan Rayhan Dulasmi Pilang (RAY) dari PT RN.
KPK mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut merupakan hasil dari dua operasi tangkap tangan (OTT) berbeda terkait sejumlah proyek jalan di dua institusi yaitu :
1. Dinas PUPR Provinsi Sumut
2. Satker Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sumut
Total nilai proyek yang diduga menjadi banca-an para tersangka dengan jumlah mencapai Rp231,8 miliar. Uang rakyat itu yang seharusnya untuk dijadikan jalan yang mulus, malah digunakan sebagai ladang setoran untuk proyek balas jasa.
Maka, kini publik menanti langkah selanjutnya dari KPK untuk menjelaskan kemana saja aliran uang proyek jumbo itu dan siapa lagi yang turut menikmatinya selain kelima tersangka tersebut. (JJ)
