BLOKBERITA.COM – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 di SMP Negeri 1 Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Asoka, Kecamatan Medan Selayang, dipertanyakan sejumlah Partai Politik dan orang tua calon siswa. Mereka menilai terdapat kejanggalan dalam proses seleksi jalur prestasi tahap kedua.
Salah satu orang tua peserta, Henri Isra Marbun bersama istrinya Meria Renti, mengaku kecewa karena anak mereka, Advent Cristian, yang memiliki nilai akademik tinggi dari SD Negeri 064020 Jalan Tapian Nauli, tidak lolos seleksi.
“Anak kami mendaftar melalui jalur prestasi tahap dua yang dibuka 19 sampai 20 Juni. Nilainya dari SD sangat baik, selalu ranking satu dari kelas satu sampai kelas enam. Tapi saat pengumuman pada 21 Juni sore, nama anak kami tidak ada,” kata Henri kepada wartawan, Senin (23/6/2025).
Henri mengungkapkan, dalam pengumuman yang mereka lihat, akreditasi sekolah asal anaknya tertulis nol, sehingga total nilai pendaftaran tidak bertambah dari nilai rapor. Akibatnya, nilai akhir anaknya kalah dari pendaftar lain, meskipun secara akademik dinilai unggul.
“Kami kecewa. Pendaftar dengan nilai 92 bisa diterima, sedangkan anak kami dengan nilai 94 tidak. Apakah jalur prestasi hanya untuk bidang non-akademik saja?” tegasnya.
Henri menambahkan, pihaknya menyampaikan hal ini agar masyarakat memahami sistem penerimaan siswa yang berlaku dan dapat lebih bijak memilih jalur masuk di masa mendatang.
“Anak-anak yang berprestasi akademik seolah tidak dihargai. Padahal sudah belajar keras selama enam tahun,” ujarnya.
Selain itu didapati juga informasi terkait jalur domisili SPMB di sekolah tersebut yang.menerima calon siswa berjarak 10 s/d 30m dari lokasi sekolah. Hal ini juga menimbulkan kejanggalan dengan begitu dekatnya jarak antara rumah calon siswa dengan sekolah SMPN 1 Medan.
Menanggapi laporan tersebut, Ketua DPC Partai NasDem Medan Sunggal, Donald Panggabean, didampingi Ketua DPC NasDem Medan Selayang, Daud Dongoran menyatakan keprihatinannya. Mereka mendesak pemerintah kota segera menindaklanjuti dugaan ketidaksesuaian dalam proses SPMB di sekolah tersebut.
“Kami menerima keluhan dari masyarakat. Seharusnya sistem seleksi ini transparan dan objektif. Kami akan sampaikan persoalan ini langsung kepada Wali Kota Medan,” tegas Donal.
Sementara itu, ketika awak media mendatangi sekolah untuk mengonfirmasi Kepala UPT SMP Negeri 1 Medan, Hj. Rohanim, S.Pd, MM, pihak sekolah menyatakan yang bersangkutan sedang menghadiri rapat di BPMP. Begitu juga Wakil kepala sekolah yang tidak berada di tempat dengan alasan sedang mengantar anak sekolah.
” Kepala sekolah rapat di BPMP sedangkan Wakil Kepala Sekolah sedang mengantar anaknya sekolah,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan orang tua siswa.
(RS).