BLOKBERITA.COM – Ketua DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B, bersama Wali Kota Medan, Rico Triputra Bayu Waas, menghadiri doa bersama lintas agama yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, Kamis (4/9/2025) di kantor FKUB Jalan Puri/Ramlan Yatim No. 3, Kelurahan Kota Matsum III, Kecamatan Medan Kota.
Kegiatan ini diikuti ratusan tokoh lintas agama, unsur pemerintah, aparat keamanan, hingga organisasi masyarakat. Doa bersama dihadirkan sebagai bentuk syukur dan harapan agar Kota Medan tetap rukun, damai, serta menjadi miniatur Indonesia yang harmonis di tengah keberagaman.
Dalam sambutannya, Ketua FKUB Kota Medan, H. Muhammad Yasir Tanjung, menegaskan pentingnya doa lintas agama sebagai upaya meneguhkan persatuan. Menurutnya, kerukunan merupakan fondasi utama pembangunan daerah.
“Doa ini menjadi keharusan bagi kita umat beragama di Medan. Dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa, terdiri dari 21 kecamatan, 151 kelurahan, serta 2001 lingkungan, Medan adalah kota multikultural. Ada 1.580 masjid, 985 gereja, juga vihara, pura, hingga kelenteng. Semua itu menjadikan Medan miniatur Indonesia,” ungkap Yasir.
Ia juga menegaskan FKUB bekerja berdasarkan peraturan wali kota, yakni menjaga kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, meski tantangan zaman semakin kompleks, Kota Medan tetap dalam kondisi aman dan kondusif. “Ini menjadi keharusan bagi kita semua agar kota tercinta ini tetap rukun dan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,” tambahnya.
Doa lintas agama dipimpin secara bergantian oleh perwakilan pemuka agama. Dari Islam dipimpin H. Hasan Matsum, Kristen Protestan oleh Pendeta Robert Ginting, Katolik oleh Pastor Gunawan, Hindu oleh Satya Dharma Yana, Buddha oleh Peter Liem, serta Konghucu oleh Alwin Angkasa. Masing-masing memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa, persatuan masyarakat, dan kesejahteraan Kota Medan.
Setelah doa bersama, acara dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial berupa penyerahan beras kepada masyarakat sekitar. Bantuan diserahkan langsung oleh Wali Kota Medan bersama Ketua DPRD Medan sebagai simbol kepedulian pemerintah terhadap warganya.
Wali Kota Medan, Rico Triputra Bayu Waas, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar seremonial, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah bersama tokoh agama untuk menjaga kerukunan.
“Medan ini milik kita bersama. Semua agama, suku, dan budaya ada di sini. Dari Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu hidup berdampingan. Perbedaan inilah yang menjadikan Medan miniatur Indonesia. Kita ingin kota ini tetap damai, rukun, dan selalu mendapat perlindungan Tuhan,” ujar Rico.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tokoh agama yang turut mendoakan agar Medan tetap aman. “Keberagaman ini adalah kekayaan yang harus kita jaga. Dari Sabang sampai Merauke, perbedaan ada, tetapi justru itulah yang membuat Indonesia istimewa,” tambahnya.
Acara doa bersama turut dihadiri perwakilan Polrestabes Medan, Dandim, Polres Belawan, Kejari Medan, Kementerian Agama, PGI Kota Medan, Keuskupan Agung Medan, PGRI, serta pengurus vihara, kelenteng, pura, dan organisasi kemasyarakatan Islam. Kehadiran berbagai elemen tersebut menegaskan bahwa kerukunan di Medan adalah hasil kerja bersama seluruh lapisan masyarakat.
Dengan doa lintas agama dan komitmen kebersamaan ini, pemerintah dan masyarakat Kota Medan berharap keberagaman tetap menjadi sumber kekuatan, bukan perpecahan.
(RS)