Medan  

Ketua DPRD Medan Hadiri Perayaan Ulang Tahun Dewa Thay Soei Ya

BLOKBERITA.COM – Ketua DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.PdB menghadiri perayaan ulang tahun Dewa Thay Soei Ya yang digelar di rumah ibadah Thay Soei Ya, Jalan Berlian Sari no. 97 Titi Kuning, Rabu (10/9/2025). Kehadiran Wong mendapat sambutan hangat dari para umat yang sejak pagi sudah memenuhi lokasi peribadatan.

Dalam kesempatan itu, Wong Chun Sen menyampaikan bahwa peringatan ulang tahun Dewa Thay Soei Ya merupakan tradisi yang sangat dinanti oleh umat. Ia menekankan, momentum tersebut selalu menjadi ruang kebersamaan, doa, serta wujud penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan turun-temurun.

“Setiap ulang tahun Dewa Thay Soei Ya, seluruh umat datang berdoa dengan penuh khidmat. Menariknya, perayaan besar ini memiliki siklus khusus yang berganti setiap 60 tahun,” ujar Wong di sela kegiatan.

Perayaan berlangsung meriah dengan antusiasme umat yang begitu tinggi. Berbagai makanan disajikan kepada masyarakat yang hadir, sehingga suasana semakin kental dengan nuansa kekeluargaan dan kebersamaan. Tidak hanya sekadar ritual doa, kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi anta rumat serta mempererat hubungan sosial di tengah keberagaman Kota Medan.

Selain sebagai tempat ibadah, Thay Soei Ya juga dikenal memiliki layanan pengobatan tradisional. Salah satu yang cukup menarik perhatian umat ialah praktik penyembuhan syaraf terjepit dan terapi tradisional lainnya yang dilakukan oleh Master Lim Li. Nama Master Lim sudah cukup dikenal luas karena keahliannya dalam metode pengobatan alternatif, sehingga tak jarang menarik kunjungan masyarakat dari berbagai daerah.

Wong Chun Sen menilai, keberadaan rumah ibadah sekaligus pusat pengobatan tradisional ini menjadi bagian dari kekayaan budaya dan spiritual yang patut dijaga. Ia berharap, tradisi perayaan ulang tahun Dewa Thay Soei Ya terus berlangsung, tidak hanya sebagai wujud keimanan umat, tetapi juga sebagai perekat harmoni sosial di Kota Medan.

“Perayaan ini harus kita maknai sebagai bagian dari kearifan lokal yang mendukung kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Medan,” pungkasnya. (RS)

Exit mobile version