BLOKBERITA.COM – Anggota Komisi IV DPRD Medan Fraksi PKS, Datuk Iskandar Muda, menyerukan sinergi antara Pemerintah Kota Medan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan lembaga terkait untuk menangani ancaman abrasi sungai yang mengancam keselamatan warga dan infrastruktur. Kondisi ini semakin mendesak setelah abrasi di beberapa titik menyebabkan jalan hampir putus dan rumah warga roboh.
“Kita menyaksikan langsung dampak bencana hidrometeorologi yang dirasakan warga Medan, terutama di kawasan pinggir sungai yang mengalami abrasi parah,” ujar Datuk kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).
Datuk menyoroti kondisi kritis di Jalan Speksi/Jalan Air Bersih Ujung, Lingkungan IV, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai. Abrasi di lokasi tersebut telah menyebabkan tanah longsor, termasuk tumbangnya pohon-pohon Mahoni akibat derasnya aliran Sungai Denai. Hal ini mengancam akses jalan serta keselamatan warga sekitar.
“Kondisi ini harus segera ditangani. Jika dibiarkan, dampaknya akan semakin meluas, tidak hanya di Medan Denai tetapi juga di wilayah lain seperti Medan Johor, Sunggal, Polonia, dan Labuhan,” tegas Datuk.
Menurut Datuk, solusi jangka panjang untuk mengatasi abrasi memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan Balai Wilayah Sungai (BWS), Kementerian Pekerjaan Umum, dan pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya duduk bersama untuk menyatukan visi dalam mencari solusi terbaik.
“Sinergitas antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat, termasuk lembaga terkait, sangat penting. Kita harus bergerak cepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan melindungi masyarakat,” katanya.
Selain abrasi, Datuk juga menerima banyak keluhan warga terkait kebutuhan mendesak pasca-banjir, seperti ketersediaan air bersih, listrik, dan pembersihan lumpur di kawasan terdampak, termasuk di Medan Maimun, Labuhan, Johor, dan Sunggal.
“Kita akan terus mengordinasikan kebutuhan ini dengan dinas terkait agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, Datuk menyatakan DPRD Medan akan mendorong pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan darurat, termasuk pemasangan pengaman tebing dan normalisasi sungai. Ia juga berkomitmen memantau perkembangan di lapangan dan memastikan tindak lanjut dari setiap pihak yang terlibat.
“Ancaman abrasi ini harus menjadi pelajaran bersama. Kita tidak hanya menangani dampaknya, tetapi juga mempersiapkan langkah pencegahan untuk ke depan,” tutup Datuk. (RS/**)