Pemerintah Dorong Akses Rumah Layak bagi Rakyat, BTN Catat Penyaluran Terbesar KPR FLPP Tahun 2025

Pemerintah Dorong Akses Rumah Layak bagi Rakyat, BTN Catat Penyaluran Terbesar KPR FLPP Tahun 2025
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait

BLOKBERITA.COM – Pemerintah terus memperkuat program pembiayaan perumahan rakyat melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan, keberhasilan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjadi penyalur terbesar program KPR subsidi membuktikan efektivitas kolaborasi antara pemerintah dan dunia perbankan.

“BTN memberikan kontribusi paling besar dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah. Ini wujud nyata sinergi antara pemerintah dan perbankan dalam mewujudkan keadilan sosial di sektor perumahan,” kata Maruarar.

Hingga akhir September 2025, BTN menyalurkan 93.098 unit rumah, sementara BTN Syariah menyalurkan 36.589 unit. Total penyaluran mencapai 129.687 unit atau sekitar 37 persen dari total kuota nasional 350.000 unit tahun ini.

Maruarar menekankan bahwa keberhasilan BTN berkontribusi besar dalam pemerataan akses hunian layak di seluruh Indonesia. Program KPR subsidi FLPP menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang kesulitan membeli rumah di tengah tingginya harga properti.

Selain BTN, tiga bank Himbara lainnya juga turut berpartisipasi, yakni BRI (17.515 unit), BNI (8.440 unit), dan Bank Mandiri (7.963 unit). Namun, BTN masih menjadi bank dominan dengan pangsa pasar lebih dari sepertiga total nasional.

Menurut Maruarar, pemerintah terus menyiapkan kebijakan yang mendukung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah. Salah satunya melalui pembebasan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) sebesar 0 persen serta penyesuaian batas maksimal penghasilan penerima FLPP.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyebutkan bahwa perubahan kebijakan ini berdampak positif terhadap kemampuan masyarakat membeli rumah subsidi.

“Dengan kebijakan baru, penghasilan maksimal untuk MBR di Jabodetabek kini Rp12 juta bagi single income dan Rp14 juta untuk joint income. Ini langkah positif yang mendorong peningkatan daya beli,” ujar Nixon.

BTN menargetkan penyaluran 220.000 unit rumah melalui skema FLPP tahun ini, atau sekitar 63 persen dari kuota nasional. Nixon optimistis target tersebut bisa tercapai dengan dukungan penuh dari pemerintah.

Maruarar menegaskan, pencapaian BTN bukan sekadar angka, tetapi mencerminkan keberhasilan nyata pemerintah dalam memperluas akses perumahan bagi rakyat kecil, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor properti nasional.

“Rumah bukan hanya kebutuhan dasar, tapi juga simbol kesejahteraan. Kami ingin setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk hidup layak,” pungkas Maruarar.

Baca berita terkini di Blokberita.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *