Dairi  

Pemkab Dairi dan Pertamina Bahas Kelangkaan BBM, Sepakat Terapkan Pembatasan Pembelian di SPBU

BLOKBERITA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi mengambil langkah cepat untuk menangani kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan antrean panjang di hampir seluruh SPBU di daerah tersebut. Kondisi sulitnya masyarakat memperoleh Pertalite dan Solar dalam beberapa pekan terakhir mendorong Pemkab Dairi menggelar pertemuan langsung dengan Pertamina MOR I Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) serta para pengelola SPBU di Dairi, pada Rabu (3/12/2025).

Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan itu dipimpin Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Dairi, Junihardi Siregar, yang juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan.

Sales Branch Manager Pertamina Sumbagut, Vifki Leondo, memaparkan penyebab utama kelangkaan BBM terjadi di Kabupaten Dairi. Menurutnya, pasokan terganggu akibat kapal tanker pembawa Pertalite dan Solar gagal bersandar di Pelabuhan Belawan pada 23 November 2025 karena cuaca ekstrem. Setelah kapal bersandar, Pertamina langsung menyalurkan BBM melalui mobil tangki ke berbagai wilayah Sumatra.

Namun, bencana alam di Tapanuli Tengah dan Sibolga membuat distribusi tersendat.
“Sebanyak tujuh mobil tangki terjebak di wilayah Tapanuli Utara dan 20 mobil tangki lainnya tertahan di Aceh Tamiang,” ujar Vifki.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pertamina menerjunkan tambahan bantuan distribusi dari Palembang dan Lampung, dengan total 15 Awak Mobil Tangki (AMT) serta mobil tangki carteran dari unit lain. Meski begitu, suplai BBM untuk Kabupaten Dairi belum maksimal. Tercatat, pada 28 November penyaluran hanya mencapai 25%, kemudian 50% pada 29 November, 80% pada 30 November, 75% pada 1 Desember, dan 70% pada 2 Desember.

“Seharusnya Dairi menerima suplai lebih dari 100%. Situasi ini terjadi di seluruh Sumatra Utara. Kami sangat berharap tidak ada masyarakat yang melakukan penimbunan atau panic buying,” kata Vifki.

Menanggapi hal itu, Junihardi menegaskan bahwa kelangkaan BBM telah menimbulkan keresahan dan mempengaruhi sejumlah sektor, terutama pertanian.
“Hasil pertanian menjadi sulit dipasarkan dan berdampak pada perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Pemkab Dairi sepakat menerapkan pembatasan pembelian BBM di seluruh SPBU. Beberapa SPBU juga telah memulai kebijakan ini, misalnya SPBU Sasta Sitinjo. Junihardi menambahkan bahwa Kabupaten Dairi sangat membutuhkan penambahan kuota BBM mengingat kelangkaan saat ini ikut memicu tingginya inflasi daerah.

“Kami berharap penyaluran segera kembali normal dan kuota untuk Dairi bisa ditambah. Pemerintah sudah bersurat kepada Pertamina untuk mempercepat koordinasi,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Pemkab Dairi dan Pertamina bersama pengusaha SPBU sepakat menerbitkan surat edaran terkait pembatasan pembelian BBM. Selain itu, Pemkab akan menurunkan personel dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk membantu Polres Dairi mengamankan SPBU.

Berbagai saran dan masukan dalam pertemuan tersebut akan diteruskan Vifki kepada pimpinan Pertamina untuk ditindaklanjuti.

Exit mobile version