BLOKBERITA.COM – Hujan deras yang mengguyur Lapangan Merdeka, Minggu (6/7/2025) malam tak menyurutkan semangat ribuan warga Kota Medan untuk merayakan malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-435 Kota Medan. Gelaran spektakuler bertajuk Colorful Carnival 2025 berubah menjadi pesta rakyat penuh keceriaan dan semangat kebersamaan.
Di tengah guyuran hujan yang membasahi panggung dan tanah lapang, semangat masyarakat tetap menyala. Mereka tetap berdiri, hingga hujan reda menanti konser dimulai, menanti penampilan spesial dari bintang tamu Fajar Noor dan Armada Band.
Hadir dalam kemeriahan malam itu, Ketua DPRD Kota Medan Drs. Wong Chun Sen Tarigan M.Pd.B dan Wali Kota Medan Rico Waas, yang turut menyapa warga bersama Sekda Kota Medan Wirya Alrahman serta unsur Forkopimda Kota Medan. Momentum ini tidak hanya menjadi perayaan, tapi juga pernyataan: Medan untuk semua, semua untuk Medan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Medan Rico Waas menegaskan tekadnya untuk membawa Medan ke arah yang lebih baik. “Kita ingin Medan semakin maju, aman, tidak ada lagi begal, tidak ada pungli, dan bebas dari banjir. Intinya, mari kita doakan agar Kota Medan semakin baik, dan hasilnya bisa kita nikmati bersama. Kota ini milik kita semua,” ucap Rico yang disambut tepuk tangan meriah dari warga.
Malam itu juga diwarnai dengan penarikan undian berhadiah bagi warga yang taat membayar pajak, serta prosesi pemotongan kue ulang tahun sebagai simbol harapan baru untuk kota ini.
Sebelum Armada tampil sebagai penutup acara, penyanyi muda berbakat asal Medan, Fajar Noor, jebolan Indonesian Idol juara dua, membuka malam dengan suara merdunya, membawa kebanggaan tersendiri bagi warga kota. Bahkan, sorak-sorai dan nyanyian penonton justru semakin membahana saat grup band asal Palembang itu menggetarkan panggung dengan lagu-lagu andalannya.
Colorful Carnival 2025 bukan hanya tentang panggung megah atau artis papan atas. Ia adalah cermin dari semangat warga Medan yang tak pernah padam. Dalam hujan dan angin malam, mereka berdiri bersama menyanyikan harapan, merayakan kota, dan membuktikan bahwa Medan memang untuk semua.
(RS).
