Imigrasi Medan Amankan 4 Tersangka WNA Penyelundupan Manusia

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan, Uray bersama para staf saat pengungkapan kasus penyelundupan manusia. (foto : dok)

BLOKBERITA.COM – Pihak Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan mengungkap penyelundupan manusia yang melibatkan pengungsi asal negara Sri Lanka sebagai operator kunci di Medan, Sumatera Utara dan telah mengamankan 4 tersangka.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan, Uray Avian membenarkan hal itu. Dia menjelaskan para sindikat penyelundupan manusia tersebut ditangkap saat mengatur keberangkatan calon korban yang direncanakan menggunakan kapal di Kuala Langsa, Aceh.

” Penyelundupan manusia ini kejahatan lintas negara serius. Para pelaku memperoleh keuntungan rata-rata sebesar 5.000 US Dollar tiap satu korban yang dijaring. Ini sebuah kerja yang patut diapresiasi karena berhasil mengendus tindak kejahatan yang bahkan dilakukan oleh pengungsi,” tegasnya pada awak media, kemarin.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa jaringan para pelaku kejahatan penyelundupan manusia itu melibatkan pula pengungsi asal Sri Lanka yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu pengungsi UNHCR.

Disebutkan, tindak kejahatan penyelundupan manusia yang terjadi di Medan dengan modus operandi berupaya menyelundupkan manusia keluar wilayah Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Pengungkapan bermula dari aktivitas tim intilijen Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan pada bulan November 2025, yang mencari dua (2) Warga Negara Sri Lanka yang pada bulan Agustus lalu diperiksa karena pelanggaran keimigrasian berupa Overstay. Petugas intelijen mendapat informasi bahwa dua (2) orang tersebut akan keluar dari wilayah Indonesia secara ilegal.

Dikatakan, terdapat sejumlah nama yang mengakomodir keberangkatan secara ilegal dua Warga Negara Sri Lanka yang Overstay tersebut, diantaranya, TK diduga kuat berperan sebagai operator lokal, RS sebagai dalang dan mengumpulkan dana dari para korban, MT merekrut/mencari penumpang serta NS yang menyiapkan logistik dan makan para korban selama di tempat penampungan. (JJ)

Exit mobile version