Ketua DPRD Medan Hadiri Peresmian Vihara Goshri Chosgar Ling Center

BLOKBERITA.COM – Suara gendang barongsai berpadu harmoni dengan kidung doa para Lama menyambut peresmian Vihara Goshri Chosgar Ling Center, Minggu (6/7/2025), di Komplek CBD Polonia, Kota Medan. Di tengah hiruk-pikuk kota, sebuah tempat suci baru berdiri megah, bukan sekadar bangunan, melainkan simbol dari harapan, pencerahan, dan kerukunan antar sesama.

Peresmian vihara ini berlangsung khidmat dan penuh makna. Dimulai dengan kirab agung menyambut kehadiran para Rinpoche dan Lama, suasana spiritual kian terasa saat pengguntingan pita dilakukan bersama oleh para tokoh agama, Ketua DPRD Kota Medan Drs. Wong Chun Sen Tarigan M.Pd.B, dan Wali Kota Medan Rico Waas. Umat Buddha yang hadir dari berbagai kalangan larut dalam ibadah dengan penuh ketenangan dan penghormatan.

Tidak hanya sebagai tempat beribadah, Vihara Goshri Chosgar Ling dirancang sebagai pusat pengembangan spiritual dan sosial. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Buddha Goshri Indonesia, Fendy Lin, menyampaikan bahwa vihara ini merupakan buah dari kolaborasi banyak pihak termasuk pemerintah, masyarakat, hingga para relawan.

Pendirian Budhi Center ini adalah simbol pencerahan dan pengabdian. Sebuah ruang suci untuk belajar, memperdalam Dharma, dan melayani semua makhluk tanpa membeda-bedakan latar belakang,” ujarnya haru.

Sementara itu, Ketua Walubi Kota Medan, Arman Chandra, menekankan pentingnya peran tempat ibadah dalam menjawab tantangan zaman. Baginya, vihara ini bukan hanya menjadi pusat spiritual, tetapi juga pusat pengembangan kualitas umat dan pemberdayaan ekonomi berbasis nilai-nilai luhur agama.

Inilah tempat di mana spiritualitas dan kehidupan sosial bertemu. Di sinilah umat menemukan kekuatan, ketenangan, dan semangat untuk berbuat baik,” ucap Arman

Suasana kehangatan dan toleransi kian terasa saat Romo Darsono dari Kantor Kementerian Agama Sumut menyampaikan sambutannya. Ia menegaskan bahwa keberadaan vihara ini adalah cerminan hidup rukun dalam keberagaman yang menjadi ciri khas Kota Medan.

Kami berharap Vihara ini aktif dalam menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah demi menjaga kerukunan dan semangat moderasi beragama,” katanya.

Dalam pidatonya, Ketua DPRD Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, menyebut berdirinya vihara ini sebagai perwujudan nyata nilai-nilai luhur dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Vihara ini bukan hanya tempat sembahyang, tetapi juga pelita batin dan pusat kegiatan sosial. Kota Medan akan semakin kokoh jika nilai-nilai kasih, toleransi, dan keberagaman terus dirawat dan dijaga bersama,” tuturnya

Hal senada juga disampaikan Wali Kota Medan, Rico Waas. Ia menyoroti pentingnya membuka ruang aman dan inklusif bagi semua umat beragama untuk mengekspresikan keyakinannya, karena menurutnya, kota ini akan maju jika warganya mampu bersatu meski berbeda pikiran.

“Kami pastikan Pemerintah Kota hadir dalam menjaga keamanan dan kenyamanan umat beribadah. Vihara ini adalah pusat moral dan kebijaksanaan yang akan berkontribusi besar bagi kemajuan Kota Medan,” pungkas Rico.

Vihara Goshri Chosgar Ling bukan hanya menjadi rumah ibadah bagi umat Buddha, tapi juga diharapkan menjadi pusat pelatihan Dharma, edukasi spiritual, dan pengembangan karakter. Dengan arsitektur yang megah dan suasana yang damai, vihara ini terbuka bagi siapa saja yang ingin menemukan ketenangan dan kebijaksanaan di tengah dunia yang terus berubah.

Ketika cahaya lilin dinyalakan dan doa dipanjatkan, tidak hanya umat Buddha yang merasakan berkahnya. Kota Medan pun mendapat sinar baru—cahaya yang membawa pesan cinta kasih, keberagaman, dan harapan.
(RS).

Baca berita terkini di Blokberita.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *