BLOKBERITA.COM – Keluhan warga di Jalan Pertempuran, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, kembali mencuat setelah tumpukan sampah di kawasan tersebut kian menggunung dan mengeluarkan aroma menyengat. Kondisi yang telah berlangsung cukup lama itu dinilai semakin mengganggu aktivitas masyarakat, terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi serta para siswa yang bersekolah tidak jauh dari titik pembuangan.
Meski protes warga sudah berulang kali disampaikan, respons dari Pemerintah Kota Medan dinilai masih minim. Warga merasa Pemko Medan seolah menutup mata terhadap persoalan yang berdampak pada kesehatan dan kenyamanan lingkungan itu.
Anggota DPRD Medan, Dr Lily MBA, yang turut menerima aspirasi dari konstituennya, juga menyayangkan lambannya tindakan pemerintah. Menurutnya, lokasi pembuangan sampah sementara semestinya tidak ditempatkan di depan pemukiman warga maupun dekat sekolah, karena berpotensi menimbulkan berbagai penyakit serta mengganggu proses belajar-mengajar.
“Kita sudah berkali-kali mengingatkan bahwa lokasi tersebut tidak layak dijadikan tempat pembuangan sampah. Setiap hari para siswa harus menghirup aroma busuk yang mengganggu konsentrasi belajar mereka. Pemko Medan harus mencari lahan alternatif yang lebih sesuai,” ujar Lily, Sabtu (6/12/2025).
Ia menegaskan, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan lingkungan tetap sehat dan bersih. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja, apalagi sampai mengeluarkan bau bangkai, dapat menimbulkan persoalan kesehatan bagi warga sekitar. Karena itu ia mendesak agar sampah segera dipindahkan dan dicarikan lokasi pembuangan sementara yang lebih tepat.
“Tidak bisa dibiarkan terus menumpuk di tepi jalan. Ini sudah sangat meresahkan warga,” tambah politisi PDI Perjuangan tersebut.
Keluhan juga datang dari Kok Chiang, guru di Sekolah Sutomo 2 yang lokasinya berdekatan dengan tumpukan sampah. Ia mengaku para guru dan murid sudah lama terganggu oleh bau menyengat yang setiap hari tercium hingga ke ruang kelas.
“Kami sudah melapor ke kepling, camat, bahkan sampai ke wali kota, tetapi tetap saja tidak ada tindakan nyata. Situasinya sangat mengganggu kegiatan belajar,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan sebelum masalah ini menimbulkan dampak kesehatan yang lebih serius.(RS)












