BLOKBERITA.COM – Upaya mewujudkan lalu lintas yang aman dan tertib terus digencarkan Polda Sumatera Utara. Hal ini terlihat dalam program Dialog Aspirasi Sumut yang digelar di Studio I RRI Medan, Selasa (25/11/2025), dengan topik utama membahas ‘Operasi Zebra Toba 2025’.
Dialog ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Sumut AKBP Lutfhi, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sumut AKBP Hendri Nupia Dinka Barus serta Kepala Bagian Operasional Jasa Raharja Sumut Rd. Saeful Kamal Apandi. Mereka memberikan penjelasan komprehensif terkait pelaksanaan Operasi Zebra Toba dan pentingnya kesadaran berlalu lintas di masyarakat.
Dalam dialog tersebut, AKBP Hendri menegaskan bahwa Operasi Zebra Toba merupakan operasi kepolisian terpadu yang bertujuan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya.
” Operasi Zebra Toba dilaksanakan serentak di seluruh Sumatera Utara, termasuk Kota Medan, untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berkendara,” jelas AKBP Hendri.
Operasi ini berlangsung selama 14 hari, mulai 17 sampai 30 November 2025, dengan fokus pada kegiatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum selektif prioritas di lokasi-lokasi rawan kecelakaan.
Wadir Lantas Polda Sumut AKBP Lutfhi memaparkan jenis pelanggaran yang menjadi fokus penindakan, antara lain:
– Menggunakan ponsel saat berkendara
– Pengendara di bawah umur
– Tidak memakai helm SNI atau sabuk keselamatan
– Melawan arus
– Melebihi batas kecepatan
– Berboncengan lebih dari satu orang
– Mengemudi dalam pengaruh alkohol
– Kendaraan tidak layak jalan, knalpot brong, atau tanpa TNKB
– Menerobos lampu merah
– Melanggar marka serta rambu lalu lintas
Penindakan dilakukan dengan mengutamakan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) baik statis, mobile, maupun dashcam. Namun petugas tetap dapat melakukan penindakan manual apabila pelanggaran berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Kota Medan termasuk wilayah prioritas operasi karena padat aktivitas lalu lintas dan masih ditemukan banyak pelanggaran seperti melawan arus, tidak menggunakan helm, serta penggunaan trotoar oleh pengendara motor.
Polda Sumut menekankan bahwa masyarakat cukup mematuhi aturan, melengkapi dokumen seperti SIM dan STNK, serta memastikan penggunaan helm dan sabuk keselamatan untuk menghindari sanksi.
AKBP Lutfhi menjelaskan bahwa Operasi Zebra tidak semata-mata berorientasi pada penilangan. Polda Sumut juga memperkuat edukasi di sekolah, komunitas, media sosial, dan siaran radio untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
” Operasi ini bukan hanya soal tilang, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar sadar pentingnya keselamatan,” tegasnya.
Bagi masyarakat yang merasa tidak melakukan pelanggaran namun mendapat tilang, klarifikasi dapat dilakukan melalui kanal resmi ETLE atau langsung ke bagian Gakkum Ditlantas.
Dari Jasa Raharja Sumut, Kepala Bagian Operasional Rd Saeful Kamal Apandi mengajak masyarakat lebih peduli terhadap keselamatan dan administrasi kendaraan. ” Pastikan kelengkapan kendaraan terpenuhi, gunakan helm dan perlengkapan keselamatan, serta jangan lupa membayar pajak kendaraan karena ini membantu pembangunan di Sumatera Utara,” ujarnya.
AKBP Lutfhi juga mengajak masyarakat memulai perubahan dari diri sendiri. ” Perubahan perilaku berlalu lintas harus dimulai dari kita dan dimulai saat ini juga. Jangan tunggu menjadi korban untuk sadar akan pentingnya keselamatan,” ujarnya.
Kemudian menutup dialog, AKBP Hendri Barus memberikan penegasan pentingnya disiplin. ” Tertib adalah pangkal selamat. Setiap kecelakaan selalu diawali pelanggaran. Mari disiplin sejak sekarang,” tutupnya.
Dialog ini diharapkan menjadi sarana efektif menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat luas. Melalui Operasi Zebra Toba 2025, Polda Sumut mengajak seluruh masyarakat membangun budaya berlalu lintas yang aman, tertib, dan berkesadaran tinggi dimulai dari diri sendiri untuk keselamatan bersama. (REL)












