Usai Diungkap 25 Kg Kokain, Bareskrim Sebut Pengguna Meningkat

Brigjen Eko Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri. (foto : dok)

BLOKBERITA.COM – Bareskrim Polri mengungkapkan adanya peningkatan penggunaan kokain di Indonesia sepanjang 2024 hingga 2025.

Terungkapnya hal tersebut dari peredaran 25 kilogram kokain di wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi target pasar jaringan narkoba internasional.

” Dari pengungkapan itu, ada peningkatan jumlah pemakai kokain di tahun 2024-2025 ini,” ujar Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso pada wartawan, Jumat (18/04/2025).

Dia juga menjelaskan, peredaran kokain di Indonesia tergolong langka karena harga yang cukup mahal jika dibandingkan dengan jenis narkoba lain. Menurut dia pengguna kokain berasal dari kelompok tertentu.

” Kokain itu dari harga cukup mahal dan diidentifikasi penggunanya kelompok tertentu,” terangnya.

Tim Ditresnarkoba Polda Aceh dan Polres Langsa masih terus melakukan pengembangan terhadap jaringan peredaran kokain tersebut. ” Masih kita kembangkan terus oleh jajaran Ditresnarkoba Polda Aceh dan Polres Langsa,” sebutnya.

Disamping itu, dia menegaskan pihaknya akan melakukan berbagai cara agar menumpas peredaran narkoba yang ada di Indonesia. ” Semua jenis narkoba akan kita berantas,” tegasnya.

Sebelumnya, personil Satresnarkoba Polres Langsa telah mengungkap jaringan peredaran kokain seberat 25 kilogram. Enam orang ditangkap di sejumlah lokasi berbeda di Aceh dan Sumut.

Kasusnya merupakan hasil penyelidikan intensif yang dilakukan sejak Februari 2025, saat Polres Langsa dipimpin AKBP Andy Rahmansyah yang kini menjabat sebagai Wadir Reskrimum Polda Aceh.

Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dipimpin Dirresnarkoba Polda Aceh Kombes Shobarmen. Dua tersangka pertama, Muhammad Rizal dan Khadafi yang ditangkap di Desa Baroh, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa dengan barang bukti kokain dalam tas ransel. (J J)

Exit mobile version