Wong Chun Sen : Hangatnya Festival Bakcang Marga Zhang Perpaduan Tradisi, Seni dan Harapan Ekonomi di Medan

BLOKBERITA.COMSuasana di Komplek CBD Medan, Minggu (15/6/25) terasa begitu semarak. Sejak Pagi Ratusan warga Tionghoa bermarga Zhang berbondong-bondong memadati halaman Kantor Yayasan Marga Zhang Sumateta Utara. Aroma harum bakcang (kue beras ketan isi yang di bungkus daun) tercium kuat, menyatu de gan semangat kebersamaan yang terasa kental di udara.

Festival Bakcang yang diselenggarakan oleh Yayasan Marga Zhang Sumut tahun ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya leluhur, tetapi juga panggung ekspresi seni dan pemberdayaan ekonomi lokal. Aneka perlombaan digelar, mulai dari kompetisi menyanyi hingga atraksi barongsai yang menggugah hati menjadi kagum. Setiap sudut lokasi dipenuhi dengan sajian kuliner menggoda yang disediakan secara cuma-cuma untuk para pengunjung.

“Ini bukan sekadar acara, tapi bentuk nyata bagaimana tradisi bisa menjadi kekuatan sosial dan ekonomi,” ungkap Ketua DPRD Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B, yang hadir langsung di tengah-tengah keramaian. Ia menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya festival ini, yang menurutnya mampu menjadi ajang pencarian bakat seni sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM di Kota Medan.

Tak hanya nostalgia dan hiburan, festival ini juga menjadi ruang perjumpaan bagi warga Tionghoa bermarga Zhang, yang datang dari berbagai penjuru Sumatera Utara. Bagi mereka, festival ini adalah jembatan pengikat silaturahmi antar generasi.

“Melihat peserta yang ikut lomba menyanyi dan belajar budaya leluhur, saya terharu. Ini warisan yang harus terus dijaga,” tutur Meilin Zhang, salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya.

Bakcang, yang dahulu hanya sekadar makanan tradisional dalam perayaan Duanwu atau Festival Perahu Naga, kini menjadi simbol kebersamaan dan identitas kultural. Dalam balutan festival ini, ia menjelma menjadi jembatan masa lalu dan masa depan, antara tradisi dan inovasi.

Di tengah hiruk-pikuk modernitas kota, Festival Bakcang dari Yayasan Marga Zhang Sumut mengingatkan bahwa identitas budaya bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dirayakan bersama dengan rasa, makna, dan harapan.
(RS).

Exit mobile version