BLOKBERITA.COM – Polisi telah menggelar pra rekonstruksi kasus siswi SD inisial AI (12) yang diduga membunuh ibu kandungnya Faizah Soraya (42) di rumahnya Jalan Dwikora, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan pada Minggu (14/12/2025). Ada 43 adegan diperagakan.
Pra rekonstruksi bertujuan mencocokkan keterangan awal saksi dan tersangka dengan kondisi lapangan serta untuk memastikan unsur pidana. Kegiatan ini menjadi bagian dari penyelidikan mendalam terkait kasus yang viral di media sosial. Kegiatan ini dihadiri sang anak yang merupakan terduga pelaku, ayah, dan kakak kandungnya.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvin Simanjuntak memimpin langsung proses prarekonstruksi yang disaksikan ratusan warga. Menurutnya ini merupakan prarekonstruksi kedua. Pra rekonstruksi pertama dilakukan di Mapolrestabes Medan dengan pemeran pengganti.
” Hari ini melakukan prarekonstruksi kedua dengan pemeran sesuai fakta aslinya dan juga para pendamping, dalam hal ini didampingi oleh psikolog, Dinas Perlindungan Anak dan pihak-pihak terkait lainnya terkait penanganan kasus ini,” kata Calvin.
Dalam pra rekonstruksi itu, ada 43 adegan diperagakan oleh terduga pelaku dan saksi untuk menyempurnakan proses penyelidikan. Penyidik juga melakukan penggeledahan dan mengamankan sejumlah barang bukti untuk pendalaman lebih lanjut.
” Setidaknya ada 43 adegan yang tadi kita lakukan prarekonstruksi. Mudah-mudahan lebih menyempurnakan proses penyidikan dan penyelidikan lanjutan yang kami laksanakan,” ujarnya.
Terkait penetapan tersangka, Calvin menyebut proses penyelidikan masih berlangsung. Hasil pemeriksaan asesmen dari psikolog anak yang berhadapan dengan hukum masih ditunggu.
” Kami menangani dengan hati-hati. Tolong sama-sama kita memperhatikan bahwa kasus yang kita tangani ada keterkaitannya dengan anak berhadapan dengan hukum,” imbuhnya.
Setelah menjalani prarekonstruksi selama 6 jam, terduga pelaku dibawa kembali ke Mapolrestabes Medan untuk kelanjutan penyelidikan.
Kecurigaan Publik
Disisi lain, kecurigaan publik terhadap suami korban ternyata benar. Buktinya, apa yang telah dituduhkan terhadap anaknya yang masih SD membunuh ibunya padahal dia sendirilah pelakunya.
Suami korban yang bernama Alham Wumala Siagian saat kejadian itu menusuk istri yang tidur di lantai 1 bersama kedua putrinya. Dimana pelaku turun setelah mendengar teriakan sang anak dari lantai 1. Dan hal itu diakui oleh suami korban yang berlari ke lantai 1 terkejut melihat kejadian tersebut.
Lalu suami korban yang terus menerus menangis melihat kondisi istrinya saat ditemui polisi dan warga untuk diminta keterangan malah menjawab dan berdalih, maaf yah, saya masih berduka.
Dan tingkahnya pun yang selalu mondar-mandir tanpa arah saat proses evakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit menimbulkan kecurigaan publik.
” Ternyata benar air matanya hanyalah air mata buaya dan penuh kepalsuan untuk mengelabuhi semua orang dan menutupi sebuah drama besar yang sedang dia mainkan. Namun sepandai-pandainya menyembunyikan kejahatan pasti akan terbongkar juga,” kata warga.
Yang akhirnya kini kebenaran semoga terungkap dan pelaku tersebut sudah dibawa oleh pihak yang berwajib untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
” Sungguh tak punya hati dan perasaan setelah tega membunuh istrinya dirinya tega pula mengkambing hitamkan putri kandungnya atas kesalahannya sendiri,” ujar warga.
” Koq tega ya dia fitnah anak kandungnya sendiri padahal dia pelakunya. Tidak terbayang seperti apa mental putrinya sekarang belum lagi trauma atas kejadian ini,” tutur warga.
Anak yang masih berusia 12 tahun, masih polos, pintar dan berprestasi di sekolah Internasional school tahfis Al qur’an difitnah sekejam itu oleh ayah kandungnya.
” Ya Allah begitu kasian anak-anaknya ini harus kehilangan sosok ibu yang begitu dekat dengan mereka dan selalu membahagiakan mereka semoga beliau tenang disana akhirnya kebenaran telah terungkap,” pungkas warga. (JJ)












