Kompolnas: Kasus Tawuran Di Belawan Polisi Bukan Satu-Satunya Aktor Mari ‘Keroyokan’

Komisioner Kompolnas Choirul beri keterangan pers. (foto : dok)

BLOKBERITA.COM – Peristiwa tawuran yang terjadi di wilayah Belawan menjadi masalah serius yang harus diselesaikan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa. Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan agar tidak terjadi konflik sosial yang berkepanjangan.

” Menyelesaikan (tawuran) ini nggak cukup polisi saja, harus bareng-bareng, khususnya pemprov, pemda, ormas, tokoh masyarakat. Bagaimana problem sosialnya, kita keroyok bareng-bareng,” kata Komisioner Kompolnas, Choirul Anam didampingi Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto pada wartawan di Mapolda Sumut, kemarin.

Dia menyampaikan juga terima kasih kepada Kapolda dan jajaran yang menjamin adanya ruang akuntabilitas dan transparansi dalam menangani masalah tertembaknya remaja hingga tewas saat terjadi tawuran di Belawan pada Minggu (04/05/2025).

Kompolnas melihatnya setelah memastikan sikap Kapolda yang menonaktifkan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, pasca tertembaknya remaja MS (17) tersebut.

” Ini juga langkah positif yang menurut saya menjamin akuntabilitas dan transparansi,” ucapnya.

Dia mengaku banyak menerima masukan dari berbagai pihak tentang masalah sosial yang terjadi. Untuk itu, dia mengajak bagi semua pihak yang terlibat dalam mengatasinya dan melihat lebih luas. ” Saya kira polisi bukan satu-satunya aktor,” sebutnya.

Tawuran yang terjadi Belawan, katanya, tidak luput dari masalah narkoba sehingga semua pihak harus turun tangan untuk menyelesaikannya.

Disinggung soal temuan Kompolnas saat ini dalam kasus tertembaknya remaja di Belawan, diakuinya belum memperoleh secara menyeluruh.

Tapi, Kompolnas diminta melihat persoalan komprehensif, menyelesaikan Belawan secara lebih luas agar menjadi lebih bagus dan ramah. ” Spesifik kasus, kami belum dapatkan. Sebelum balik ke Jakarta kami akan ngomong,” pungkasnya. (J J)

Exit mobile version