PWI Sumut Dipicu Perang Urat Syaraf, Namun Ketua Sah Tetap Hasil Kongres

gedung PWI Sumut. (foto : dok)

BLOKBERITA.COM – Perang urat syaraf dan kekisruhan semakin ‘membara’ di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) khususnya di PWI Sumatera Utara secara menyeluruh.

” Secara hukum memang Ketua Umum Hendrik CH Bangun hasil kongres PWI masih tetap dia. Sebelum ada ketetapan berhalangan tetap atau ada satu penetapan hukum pidana yang diputuskan oleh pengadilan secara sah, jadi masih Hendrik sampai saat ini,” ujar Amsar Marbun selaku pengamat publik, Jumat (14/02/2025).

Menurutnya, jika memang belum ada satu ketetapan hukum sah atau keputusan kongres luar biasa yang digelar, maka untuk jabatan ketua umum PWI sampai saat ini masih tetap Hendrik.

Dibagian lain, surat keputusan yang dikeluarkan Ketua PWI ilegal pimpinan Zulmansah bukan suatu ketetapan yang sah. Terbukti dalam surat Keputusan yang dikeluarkan tanggal 11 Februari 2025 ditandatangani Zulmansyah Sekedang, Mirza Zulhadi dan Wina Armada.

Yang isinya yaitu : Memberhentikan sdr Farianda Putra Sinik dari Jabatan Ketua PWI Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2021-2026 dan memberhentikan SR Hamonangan Panggabean dari jabatan Sekretaris PWI Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2021-2026.

Menetapkan, mengangkat sdr Austin Antariksa Tumengkol jabatan Wakil Ketua Bidang Media Siber/Multi Media sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Sumatera Utara sisa masa bakti 2016-2021 dan mengangkat Sdr Ahmad Rivai Parinduri jabatan Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan sebagai Plt Sekretaris PWI Provinsi Sumatera Utara sisa masa bakti 2021-2026.

Ada kejanggalan untuk masa bakti Austin Tumengkol yakni dari 2016-2021, artinya sudah berlalu.

” Ini keputusan ‘abal-abal’ dan terkesan ambisius untuk menjadi ketua,” ujar Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik, menyikapi beredarnya surat mengatasnamakan pengurus PWI Pusat, kemarin.

Dia menegaskan, surat yang beredar dengan mengangkat Austin Tumengkol sebagai Plt Ketua PWI Sumut hanya sebatas surat kaleng.

” Saya dipilih oleh mayoritas anggota PWI secara demokratis. Kalau ingin jadi ketua silahkan bertarung dalam konferensi bukan jadi ketua main tunjuk,” sebutnya.

Dia mengatakan kondisi organisasi PWI di Sumut selama ini kondusif dan tidak ada sedikit pun riak-riak. Namun tidak tertutup kemungkinan ada upaya untuk memecah-belah.

Karenanya, dia mengajak kepada seluruh jajaran pengurus anggota PWI di Sumut untuk tetap kompak dan menjunjung tinggi persatuan.

” Jika ada yang ingin maju sebagai ketua, tunggu saja di ajang konferensi sebagai wadah demokrasi. Kepengurusan PWI Sumut sendiri akan berakhir pada 2026, jadi tidak lama lagi,” tandasnya. (JJ)

Exit mobile version