Saling ‘Ejek’ Nama Bapak, 3 Dari 5 Anak Remaja Tersangka Kasus Pembunuhan Diringkus

tiga tersangka teman dekat korban yang diringkus petugas. (foto : dok)

BLOKBERITA.COM – Petugas Polresta Deli Serdang akhirnya telah mengungkap kasus pembunuhan Muhammad Ilham (13) siswa SMP Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

Selaku tersangka tiga anak remaja yang dekat pada korban pun diringkus petugas. Dari kejadian itu, disebut ada 5 anak yang turut terlibat dalam kasus pembunuhannya dan 2 lagi masih dalam pengejaran.

” Iya sudah ditangkap tiga orang. Nanti rencananya mau dipaparkan sama pimpinan,” ucap petugas pada wartawan, Senin (11/08/2025).

Informasi dihimpun, ketiga anak itu kini sudah ditetapkan menjadi tersangka. Mereka masing-masing yakni DRU (15), DB (15) dan AS (19).

Dan ketiganya masih satu kampung dengan korban tinggal di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam.

Ketiganya dapat diamankan dari tempat berbeda mulai, Sabtu (09/08/2024) oleh Tim Bringas Satreskrim Polresta Deli Serdang.

Namun begitu, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian apa motif dari kasus pembunuhan tersebut.

Beredar keterangan bahwa disebut-sebut ada salah satu dari pelaku yang merasa dendam dengan korban. Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar belum bersedia untuk berkomentar terkait kasusnya.

Pengacara keluarga korban, Boyle F Sirait yang dihubungi mengatakan pihaknya sudah mendapat kabar dari pihak kepolisian soal para pelakunya.

Informasi yang didapatkan pihak keluarga ada 5 orang yang terlibat dalam kasus itu dan 2 lagi sedang dalam pengejaran. Untuk motif dibenarkan karena sakit hati.

” Iya semalam ditangkapi pelakunya. Motifnya sakit hati karena ejek-ejekan nama bapak. Sudah dikabarin polisi juga sama kita,” katanya pada wartawan.

Kasus pembunuhan terhadap Muhammad Ilham tersebut telah menyita perhatian publik.Peristiwanya pada 12 April 2025.

Berawal dari pihak keluarga mendatangi Polresta Deli Serdang untuk membuat laporan oleh polisi dan kasusnya sempat diarahkan ke Satuan Lalulintas karena dinilai sebagai korban laka lantas kematiannya. Hal ini lantaran pelaku juga berupaya untuk membuat skenario agar seolah olah korban mati kecelakaan dan menabrak tembok.

Karena pihak keluarga merasa janggal dari luka-luka yang ada dibagian kepala, kemudian pihak keluarga mendesak agar polisi serius menangani kasus tersebut.

Setelah melakukan aksi unjukrasa di Mapolresta Deli Serdang polisi pun kemudian melakukan ekshumasi.

Dari bantuan dokter rumah sakit Bhayangkara Medan akhirnya terungkap penyebab kematian bukan karena kecelakaan melainkan akibat penganiayaan. Selanjutnya, kasusnya pun kemudian ditangani oleh Satreskrim Polresta Deli Serdang.

Dengan mengintrogasi sejumlah keterangan para saksi baru diketahui dan diakui kalau pelakunya adalah orang yang cukup dekat dengan korban. (J J)

Exit mobile version